Diet Defisit Kalori, Benarkah Aman untuk Tubuh?
Salah satu cara untuk mendapatkan tubuh yang ideal selain berolahraga adalah dengan melakukan defisit kalori. Pernah mendengar istilah ini, Lemonizen? Defisit kalori biasanya dilakukan oleh orang-orang yang perlu menurunkan berat badan.
Secara sederhana, defisit kalori dapat diartikan sebagai mengonsumsi kalori lebih sedikit daripada kebutuhan kalori harian. Seiring waktu, defisit kalori ini akan menurunkan berat badan. Namun apakah diet dengan cara defisit kalori ini aman dilakukan?
Mengenal Diet Defisit Kalori
Kalori, pada dasarnya adalah energi yang didapatkan dari makanan maupun minuman yang dikonsumsi. Ketika asupan kalori dalam tubuh berkurang dalam jangka waktu yang lama, tubuh akan mengalami penurunan berat badan. Begitu juga sebaliknya, apabila asupan kalori tinggi, maka tubuh akan mengalami peningkatan berat badan.
Menurut para peneliti, diet defisit kalori sebenarnya aman bila dilakukan dengan tepat. Dalam Journal of Academy of Nurition and Dietetics, disebutkan bahwa idealnya untuk menurunkan 1 kg berat badan dalam satu minggu, kamu perlu mengurangi 500 kalori dari jumlah kalori yang dibutuhkan per hari.
Namun, pastikan juga kamu telah menghitung kebutuhan kalori harian dengan cara berkonsultasi dengan dokter, ahli gizi atau memanfaatkan kalkulator online yang dapat memperkirakan kebutuhan kalori tubuh setiap harinya.
Cara Aman Melakukan Defisit Kalori
Untuk mengurangi 500 kalori dalam satu hari, kamu tidak perlu menyiksa diri dengan melewatkan makan ya, Lemonizen. Ada banyak cara yang bisa dilakukan agar tubuh tetap ternutrisi dengan baik selagi diet defisit kalori.
Makan dengan Porsi Lebih Sedikit
Saat diet defisit kalori, kamu hanya perlu mengurangi porsi makanmu. Kurangi juga ngemil dan pilihlah makanan rendah kalori saat kamu makan. Pilihlah makanan yang kaya nutrisi tetapi rendah kalori.
Dilansir dari Pedoman Diet Amerika 2020-2025, makanan dengan tinggi nutrisi dan rendah kalori meliputi sayuran berwarna merah dan hijau tua, biji-bijian, buah-buahan. Kemudian protein seperti daging tanpa lemak, telur, makanan laut, dan kacang-kacangan. Untuk minumannya, kamu bisa pilih produk kedelai, susu rendah lemak, dan yoghurt. Jangan lupa juga untuk memastikan asupan air mineralmu tercukupi supaya tidak dehidrasi.
Hindari Junk Food
Junk food adalah istilah untuk makanan yang memiliki sedikit nutrisi namun kandungan garam, lemak, dan gulanya tinggi. Makanan jenis ini biasanya sudah melewati banyak proses dalam pengolahannya dan dapat meningkatkan nafsu makan sehingga membuat seseorang makan dengan porsi berlebih.
Aktif Bergerak
Selain mengurangi asupan makanan penting juga untuk tetap aktif berolahraga selama melakukan diet. Terutama bila kamu tidak memiliki kebiasaan untuk berolahraga setiap hari. Kamu bisa mulai dari olahraga yang sederhana seperti berjalan kaki di pagi hari, memilih naik tangga daripada lift, bersepeda atau melakukan permainan di lapangan.
Semakin aktif secara fisik seseorang, semakin banyak kalori yang akan mereka bakar. Dengan begitu, defisit kalori akan lebih mudah untuk dilakukan. Melakukan diet defisit kalori adalah bagian dari cara untuk menurunkan berat badan. Namun perlu diingat, menurunkan berat badan tidak bisa dilakukan hanya dengan mengurangi makan. Kamu tetap perlu menyeimbangkannya dengan cara berolahraga.
Risiko Diet Defisit Kalori
Meski terbukti efektif membantu menurunkan berat badan, diet defisit kalori juga dapat memberikan efek samping bagi tubuh. Terlebih bila kamu memotong jumlah kalori yang terlalu banyak. Berikut adalah risiko yang mungkin terjadi:
-
Tubuh tidak mendapatkan nutrisi yang cukup, yang kemudian dapat mengganggu kesehatan tulang.
-
Mengurangi energi yang diperlukan otak.
-
Meningkatkan risiko pada penyakit batu empedu.
Sebelum hal di atas terjadi, kamu bisa melihat reaksi tubuh saat sedang menjalani defisit kalori. Ketika tubuh mengalami kekurangan kalori, tubuh akan mengirimkan beberapa sinyal, seperti:
-
Sering sakit.
-
Tidak bisa menurunkan berat badan.
-
Mengalami perubahan negatif dalam suasana hati atau perilaku,
-
Sulit tidur.
-
Mengalami sembelit.
Bila kamu berencana melakukan defisit kalori, sebaiknya kamu berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi terlebih dahulu, ya. Penting juga lho untuk kamu menetapkan target mingguanmu. Mulailah dengan target kecil terlebih dahulu agar kamu tidak kesulitan untuk beradaptasi dengan pola makan yang baru. Semangat memulai dietnya, Lemonizen!
Lemonizen, yuk bagikan pengalaman diet kamu untuk menggapai tubuh sehat dan menangkan hadiah Mi Smart Band 6 senilai Rp599.000!