Masa Pandemi Menguras Emosi dan Energi, Sudah Saatnya Kita Bangkit Kembali! (Pt 2)

Bagaimanapun kondisi kita dalam menghadapi situasi pandemi ini, ada satu hal yang pasti: we survived this far. Kita memiliki berbagai kekuatan untuk bertahan, pulih, dan bangkit. Kekuatan-kekuatan ini bisa jadi sudah kita sadari ada di diri kita sebelum pandemi ini dimulai. Pandemi ini juga memberikan kesempatan bagi kita menemukan berbagai kekuatan yang mungkin kita tidak sadari sebelumnya. 
Kekuatan itu ada dalam diri kita. Hal yang menjadi pertanyaan berikutnya adalah: bagaimana mengenali berbagai kekuatan dalam diri kita? Bagaimana kita dapat menggunakan berbagai kekuatan diri dalam berbagai situasi? Jika kekuatan-kekuatan itu selalu ada dalam diri kita, apa yang membuat kita sulit untuk menggunakannya? Lantas, bagaimana cara mengurangi atau menghilangkan faktor-faktor yang menghambat munculnya kekuatan kita?
Di tengah situasi sulit seperti ini, rasanya kekuatan-kekuatan yang kita miliki seperti menghilang. Seolah-olah ada ‘monster’ dari dalam diri yang mengambil alih. ‘Monster’ itu dapat berwujud kemarahan, kesedihan, kecemasan, kekhawatiran, perasaan terasing, tidak sabar, perasaan tidak berdaya, stress, denial, control freak, selalu menyalahkan orang lain, sampai mengecilkan kemampuan diri sendiri (merasa diri ini tidak mampu berbuat apa-apa). 
Selama ini bisa jadi kita salah paham. Kita merasa buruk ketika ‘monster’ tersebut hadir. Kita merasa ‘monster’ tersebut negatif dan harus dihindari. Monster tersebut hanya jadi penghalang dari kedamaian yang kita dambakan. 
Lemoparents terkasih, hadirnya ‘monster-monster’ itu tidak selalu buruk. Mereka menyadarkan bahwa kita selalu punya pilihan atas apa yang kita rasakan dan apa yang kita lakukan. Ketika ‘monster’ itu hadir, coba amati. Jadilah observer untuk diri sendiri. Amati tanpa menilai. Anda dapat mulai dari sadari bahwa ia hadir. Anda juga dapat ciptakan dialog dengan “monster” tersebut. 
Mengapa ia hadir? 
Apa yang anda rasakan akibat kehadirannya? 
Pesan apa yang ia bawa untuk anda? 
Apa yang ingin anda katakan padanya? 
Dialog yang anda ciptakan bersama ‘monster’ mungkin membuat anda terkejut bahwa anda dapat berteman dengan ‘monster’ tersebut. Anda mungkin akan berterima kasih padanya atas pesan yang ia bawa. Anda juga dapat memilih kekuatan apa yang akan anda gunakan untuk mengatasi ‘monster’ ini. 
Kita selalu memiliki pilihan. Apakah kita memilih ‘monster’ ini mengambil alih dan menguasai hidup kita, atau kita memilih menggunakan berbagai kekuatan yang kita miliki untuk mengatasi situasi. Saya akan menutup tulisan ini dengan dua kutipan:
“I am not a victim of circumstances. I am the creation of life” (Dana Branson)
“The pain in life is inevitable. Suffering is our choice” (Haruki Murakami)
Artikel ini ditulis oleh Adisti F. Soegoto, M.Psi, psikolog anak dan seorang BFRP (Bach Foundation Registered Practitioner) sebagai dukungan untuk semua orang tua agar tetap sehat secara fisik dan mental di tengah pandemi coronavirus.
Privacy Notice

Ikuti media sosial kami