Jangan Abaikan Stres Selama Pandemi, 7 Cara Ini Bisa Membantumu Mengatasinya!

Jangan denial saat merasa stres. Akui ia ada saat ini, pelajari pesan yang ia bawa, lalu izinkan ia untuk pergi.
Kenali kembali tanda-tanda dan gejala stres atau cemas yang mungkin terjadi di masa pandemi ini. Bagaimana perasaan Lemoparents sebagai orang tua setelah mengetahui tanda-tanda tersebut? Apakah mulai tersadar bahwa ternyata selama ini Lemoparents mengalami stres? Ketika kita sudah mengenal tanda-tanda stres yang mungkin muncul, semakin sadar akan kondisi yang kita alami, sekarang saatnya kita belajar mengelola stres. Sadari bahwa saat ini stres sedang datang di kehidupan kita. Akui ia ada, saat ini.  Pelajari pesan yang ia bawa. Lalu izinkan ia untuk pergi. 
Berikut beberapa hal yang dapat Lemoparents lakukan untuk mengatasi stres di masa pandemi ini. 

1. Bentuk kebiasaan baru

Beradaptasi terhadap perubahan adalah hal yang penting dilakukan untuk saat ini. Jika sebelumnya kita banyak berkegiatan di luar rumah, ini saatnya kita merancang bagaimana cara bekerja dari rumah. Jika sebelumnya kita pergi untuk belanja, platform belanja online menjadi andalan untuk saat ini. Temukan berbagai kebiasaan baru untuk diterapkan di tengah situasi ini. 

2. Tetap mendapat informasi, namun hindari membaca dan menonton berita secara berlebih

Hal ini penting dilakukan terlebih ketika kita merasa tidak nyaman, semakin khawatir, semakin cemas, atau bahkan merasa sesak dan sakit kepala setiap kali mendengar berita tentang COVID-19. Batasi berita bukan berarti bersikap acuh tak acuh terhadap situasi saat ini. Lemoparents tetap perlu mendapat informasi dan fakta yang akurat, namun hindari menonton berita terus menerus. Kita bahkan dapat ‘puasa’ menonton berita jika hal itu membuat anda overwhelmed. 
Ingat, kesehatan mental Lemoparents sebagai orang tua jauh lebih penting. Kita juga bisa menjaga kesehatan mental bersama dengan cara tidak meneruskan berita tentang COVID-19 yang belum jelas sumbernya karena rawan hoax. Di saat seperti ini, tentunya banyak hoax bertebaran yang hanya akan membuat kita semakin panik dan cemas. Lakukan cross check pada berita yang didapat dan jangan meneruskan jika kita tidak yakin sumbernya.  

3. Fokus pada apa yang bisa kita kontrol

Saat ini banyak hal yang tidak dapat kita kontrol. Misalnya: kapan pandemi ini berakhir, bagaimana reaksi orang-orang, bagaimana kebijakan pemerintah, dan sebagainya. Memikirkan hal di luar kuasa kita dan tidak dapat kita kendalikan malah hanya akan membuat kita semakin stres. Mulai saat ini, alihkan energi kita untuk fokus pada apa yang bisa kita kendalikan. Misalnya, bagaimana kita menjaga kebersihan diri dan tempat tinggal, pola makan, olahraga, hindari bepergian yang tidak penting, melakukan social distancing, dan sebagainya. 

4. Buat rencana atas apa yang bisa dilakukan

Kondisi Work From Home dan School From Home saat ini memang membuat kita perlu beradaptasi, namun kadang bingung harus mulai dari mana ketika kita sendiri masih dalam situasi stressful atau sangat cemas. Lemoparents dapat mulai dari membuat list apa saja yang biasanya menimbulkan kecemasan atau stres.
Barangkali ada kegiatan yang membuat kita overwhelmed, it’s okay untuk jeda sejenak dan dilanjutkan kembali ketika kita siap. Setelah membuat list apa saja yang membuat stres, buat juga list solusi apa saja yang dapat dilakukan untuk setiap masalah. Fokus pada solusi yang dapat kita lakukan, bukan kepada situasi yang tidak dapat kita kendalikan. Setelah membuat daftar solusi, tulis pula action plan untuk setiap solusi tersebut.banner consideration promotion bg blue 

5. Tetap terhubung dengan teman dan kerabat, walau tidak dapat bertemu

Terima kasih kepada teknologi yang membuat kita tetap terhubung meskipun tidak tatap muka. Pesan singkat yang menanyakan kabar, melakukan online meeting, video call, karaoke bersama namun tetap #dirumahaja merupakan beberapa hal yang menjaga kita tetap terhubung dengan teman-teman dan keluarga. Bahas hal lain di luar covid ketika “bertemu” teman dan keluarga. Bicarakan hal yang seru, menyenangkan, relaxing, atau inspiring. Penting untuk saling mendukung satu sama lain.

6. Jaga kesehatan fisik dan mental kita

Please be kind to yourself. Di saat seperti ini, tidak perlu mengejar kesempurnaan. Hal itu hanya membuat kita semakin stres. Kita juga tidak perlu berkecil hati ketika merasa stres, karena kita tidak sendiri. Lakukan banyak hal yang membuat tubuh lebih santai, seperti membaca buku, menonton film, olahraga, bermain dengan anak, memasak, berjemur, atau mendengarkan musik. Jika situasi ini dirasa terlalu berat, segera cari bantuan profesional. Hindari self diagnose dan self medication ya. 

7. Bantu orang lain jika itu membuatmu merasa lebih baik

Membantu orang lain tetap dapat dilakukan meskipun kita berada di rumah. Misal, menyumbang alat kesehatan untuk digunakan tenaga medis, memberikan tips tambahan kepada kurir/driver ojol, menggalang dana untuk paket sembako bagi mereka yang membutuhkan, membagikan masker gratis kepada mereka yang butuh namun tidak mampu membeli, dan sebagainya. 
banner decision halal bebas pengawet kategori mie bg lime green
Kita adalah satu dalam situasi ini, pun menolong orang lain tidak selalu berbentuk materi. Dengan tetap tenang, menyebarkan kedamaian dan ketenangan bagi sekitar, itu sudah seperti penyejuk di situasi ini. Berbuat baik pada sesama juga bisa dilakukan dengan berbagai cara. Saling membantu, saling menolong, saling mendoakan, dan saling menjaga adalah hal terbaik yang dapat kita lakukan di masa-masa sulit pandemi ini.
Artikel ini ditulis oleh Adisti F. Soegoto, M.Psi, psikolog anak dan seorang BFRP (Bach Foundation Registered Practitioner) sebagai dukungan untuk semua orang tua agar tetap sehat secara fisik dan mental di tengah pandemi coronavirus.
Privacy Notice

Ikuti media sosial kami