Coffee Addict, Ini Panduan Aman Minum Kopi di Bulan Puasa!

Kopi bukan lagi kebutuhan sekunder melainkan sudah menjadi bagian dari gaya hidup terutama pada masyarakat urban. Tumbuh suburnya coffee shop di seluruh penjuru Indonesia cukup menjadi bukti bahwa sebenarnya penikmat kopi era ini meningkat pesat. Well, nggak heran karena Indonesia sendiri adalah produsen biji kopi terbesar keempat di dunia. 

banner consideration shipping bg blue

Buat kamu penggemar kopi yang sehari-harinya nggak bisa lepas dari kopi, momen puasa di bulan Ramadan ini bikin kamu harus sedikit menahan diri karena tidak lagi bisa ngopi rutin seperti biasa. Jangan khawatir, kamu tetap bisa mengonsumsi kopi kok hanya saja harus melakukan beberapa penyesuaian agar bisa tetap sehat dan menjalankan puasa dengan lancar.

Lalu, Bagaimana Cara Minum Kopi yang Aman di Bulan Puasa?

Bagi kamu si coffee addict, sebaiknya mulai menurunkan frekuensi ngopimu 7-10 hari sebelum bulan Ramadan tiba. Jika biasanya kamu dapat mengonsumsi 2-3 gelas kopi sehari, maka 7-10 hari menjelang puasa frekuensi ngopimu bisa diturunkan menjadi 1-2 gelas kopi per hari, dan sisanya digantikan dengan kebiasaan mengkonsumsi kopi dekafein atau teh hangat. Hal ini dapat membantu tubuh terbiasa dengan kebiasaan baru dalam mengurangi konsumsi kopi.
Jika kamu tipikal coffee addict yang nggak bisa mengurangi konsumsi kopi, sebaiknya kamu mulai atur jadwal tetap untuk ngopi. Misal, kamu akan ngopi 1-2 jam setelah minum cukup air dan makan makanan yang bervariasi di jam buka puasa. Ini akan membantumu terhindar dari serangan maag akut atau gastritis akut. 
Kandungan dasar kopi yang mengandung kafein dapat meningkatkan asam lambung sehingga menimbulkan keluhan tidak nyaman sampai nyeri di ulu hati bahkan mual muntah. Tentunya ini akan sangat mengganggu ibadah puasa, kan?

banner consideration promotion bg blue

Disarankan Agar Tidak Minum Kopi di Malam Hari

Biasanya kita mengonsumsi kopi agar tidak mengantuk. Rasa kantuk ini datang salah satunya karena tubuh kurang mengonsumsi karbohidrat. Padahal, karbohidrat bisa dengan mudah kamu dapatkan pada berbagai sumber seperti nasi, kentang, biskuit, kurma, dan lain sebagainya. Nah, untuk melawan kantuk ini perlu dibiasakan minum kopi sesudah mengonsumsi cukup makanan dan minuman.
Jika kamu sudah mengonsumsi makanan dan minuman yang cukup sebelum meminum kopi, sebaiknya kamu juga mempertimbangkan untuk tidak meminum kopi di malam hari, karena kopi yang mengandung kafein dapat membuat kamu terjaga sehingga mengganggu siklus tidur. Hal ini akan berakibat kepada menurunnya produktivitas di esok hari. Kebiasaan mengonsumsi kopi saat malam hari ini bisa kamu gantikan dengan meminum teh. Memang teh mengandung kafein layaknya kopi, namun kandungan kafein pada teh lebih rendah dari kopi.
Buat kamu yang rutin ngopi dan kini harus dibatasi, mungkin kamu akan merasa pusing atau nyeri kepala selama bulan puasa ini. Tapi nggak perlu khawatir ya, ini bisa aja karena tubuhmu sedang dehidrasi atau kurang istirahat, bukan cuma karena kurang ngopi. Seiring berjalannya waktu, tubuh akan beradaptasi kembali dengan kebiasaan ngopi yang berkurang dibanding biasanya. 

banner decision halal bebas pengawet kategori mie bg lime green

Walau mungkin tampak berat bagi kamu si coffee addict untuk mengurangi konsumsi kopi di bulan Ramadan ini, namun percayalah, bulan Ramadan menawarkan berbagai kesempatan untuk mengembalikan keseimbangan di dalam tubuh dan menciptakan gaya hidup yang lebih sehat. Melalui puasa, kamu akan belajar berdisiplin mengatur pola makan, puasa juga memberikan istirahat pada sistem pencernaan dan dengan melakukan hal ini, tubuh dapat membuang zat-zat beracun dari tubuh. Selamat berpuasa bagi Lemonizen semua yang menjalankannya!
Artikel kesehatan ini ditulis oleh praktisi kesehatan dr. Alvin Wijaya.
Privacy Notice

Ikuti media sosial kami