Bolehkah Melakukan Donor Darah Saat Puasa?

Di bulan puasa dan di tengah masa-masa pandemi Covid-19 ini, jumlah pendonor darah di Indonesia berkurang jauh padahal produk darah masih sangat dibutuhkan. Misalnya untuk menangani kasus DBD yang sedang meningkat di musim pancaroba seperti sekarang atau untuk menolong ibu hamil yang mengalami kecelakaan dan pendarahan hebat dan kasus-kasus lainnya. 
Sebenarnya tidak ada larangan mengenai donor darah pada seseorang yang berpuasa, hal ini sudah diamini oleh berbagai ahli medis dan cendikiawan Islam di dunia. Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada tahun 2000 juga sudah mengeluarkan fatwa bahwa ibadah puasa tidak akan batal saat melakukan donor darah bahkan bisa  menambah amal baik kita, loh. Pun, sejauh yang diteliti, Covid-19 juga tidak dapat menular melalui darah.
banner consideration shipping bg blue 
Meskipun memang tidak dilarang baik secara medis dan agama, perlu diingat kalau melakukan donor darah saat sedang berpuasa bisa meningkatkan risiko tubuh pingsan. Ini karena tubuh kekurangan energi dan dehidrasi sehingga memicu pusing, lemas, hingga akhirnya pingsan. Saat donor darah, tubuh kehilangan zat besi dalam jumlah cukup besar sehingga memengaruhi kadar Hemoglobin (Hb) yang membawa oksigen beredar ke seluruh tubuh. Disaat tubuh kekurangan oksigen inilah seseorang dapat pingsan.
Agar tetap aman dan mencegah terjadinya hal buruk, sebenarnya kamu bisa melakukan donor darah sesudah berbuka puasa. Karena memang dianjurkan untuk mengonsumsi paling tidak 2 gelas air mineral serta cukup makanan bergizi dan tinggi zat besi seperti bayam, daging merah, ayam, ikan, kacang-kacangan sebelum dan sesudah melakukan donor darah. Hindari konsumsi makanan berlemak ya sebelum melakukan donor darah!

Banyak Manfaat yang Didapat dari Mendonorkan Darah

Pada dasarnya, ada sangat banyak manfaat yang bisa kita dapatkan dari mendonorkan darah. Misal, kamu jadi bisa periksa kesehatan rutin setiap kali akan menyumbangkan darah. Pun dari segi kesehatan tubuh, donor darah rutin akan memacu sumsum tulang untuk memproduksi sel-sel darah baru yang dapat mengangkut oksigen lebih baik lagi. Selain itu, donor darah bisa menimbulkan kebahagiaan dan kepuasan batin bagi pendonornya, lho.
Menurut World Health Organization (WHO), dari 164 negara yang terdaftar sebagai peserta pendonor darah, rata-rata per tahunnya terkumpul hingga 92 juta donor darah. Namun diperkirakan 1.6 juta di antara darah yang didonorkan tidak dapat digunakan karena mengandung infeksi seperti HIV, Hepatitis B, Hepatitis C, dan Sifilis. 
banner decision halal bebas pengawet kategori mie bg lime green
WHO juga menetapkan batas kecukupan minimal stok darah suatu negara sebesar 2% dari total jumlah penduduknya. Jadi, jika jumlah penduduk Indonesia ada 273 juta jiwa maka dibutuhkan sekitar 5,4 juta kantong darah per tahunnya. Sedangkan data Palang Merah Indonesia pada 2019 menunjukkan kebutuhan darah di Indonesia baru terpenuhi hanya 92% sehingga partisipasi masyarakat untuk donor darah sangat diperlukan. Bahkan diperkirakan setiap 8 detik ada 1 orang yang membutuhkan transfusi darah di Indonesia, sehingga pendonor didorong untuk melakukannya secara rutin.
Mari menjadikan bulan Ramadan ini sebagai bulan suci yang penuh makna, misalnya dengan melakukan hal yang berbeda dari bulan Ramadan sebelumnya dengan melakukan donor darah. Tindakan donor darah dapat dilakukan dengan mudah, aman, dan tidak membutuhkan uang, namun dapat menyelamatkan nyawa orang lain—bahkan hingga 3 orang sekaligus.

Ayo donor darah! Salut untuk Lemonizen yang tergerak mendonorkan darah bagi orang lain! Selamat berpuasa!
Artikel kesehatan ini ditulis oleh praktisi medis dr. Alvin Wijaya
Privacy Notice

Ikuti media sosial kami