Banyak Direkomendasikan, Ini 5 Manfaat Menyusui Bagi Ibu dan Bayi

Pekan awal bulan Agustus selalu diperingati sebagai Pekan Menyusui Sedunia atau World BreastFeeding Week. Perayaan ini merupakan upaya World Health Organization (WHO) dan United Nations Children’s Fund (UNICEF) untuk mendukung seluruh ibu di dunia untuk menyusui.
Dikutip dari laman resmi WHO, tema Support breastfeeding for a healthier planet telah ditetapkan untuk Pekan Menyusui Sedunia tahun ini. Tema ini dipilih karena menurut data WHO, menyusui telah terbukti mampu menyelamatkan hidup 820ribu anak setiap tahunnya.
Berdasarkan data yang dimiliki WHO, kita bisa melihat bahwa menyusui memiliki manfaat yang luar biasa baik bagi bayi maupun sang ibu. Dan inilah beberapa manfaat yang bisa didapatkan dari menyusui. banner consideration shipping bg blue

1. ASI mengandung nutrisi yang diperlukan bayi

Memberikan ASI eksklusif hingga usia bayi 6 bulan biasanya direkomendasikan kepada ibu yang baru melahirkan. Rekomendasi ini bukan tanpa sebab. Dikutip dari Health Line, ASI memiliki seluruh nutrisi yang diperlukan bayi, terutama di usia 6 bulan pertamanya.
US National Library of Medicine bahkan menyebutkan bahwa ASI bisa memberikan manfaat jangka pendek dan jangka panjang bagi kesehatan anak. The American Academy of Pediatrics juga menegaskan bahwa selama ini sangat jarang ditemukan adanya kontraindikasi medis dalam kegiatan menyusui.

2. Melindungi bayi dari penyakit anak-anak

Situs resmi WHO menuliskan bahwa satu-satunya makanan ideal yang diperlukan newborn dan bayi adalah Air Susu Ibu (ASI). Menurut WHO, ASI mengandung antibodi yang berfungsi mengurangi risiko bayi terkena penyakit seperti diare dan radang paru-paru. Dua penyakit ini, menurut data WHO, merupakan penyebab utama kematian anak secara global.
Antibodi dalam ASI paling banyak terkandung dalam kolostrum, air susu ibu pertama yang berwarna kuning. Dalam jurnal berjudul Perspectives on immunoglobulins in colostrum and milk, disebutkan bahwa kolostrum mengandung imunoglobulin A (IgA) dalam jumlah yang tinggi. Kandungan antibodi inilah yang melindungi bayi terinfeksi beberapa jenis penyakit.

3. Menyusui mengurangi risiko obesitas di masa yang akan datang

Sering diabaikan, tetapi sebenarnya obesitas perlu diberikan perhatian ekstra. Ternyata, risiko obesitas pada anak bisa dicegah sejak dini dengan menyusui. Dalam jurnal The Long-Term Public Health Benefits of Breastfeeding disebutkan bahwa bayi yang mendapatkan ASI eksklusif dan ibu yang menyusui akan memiliki risiko lebih rendah mengalami obesitas.
Sementara dikutip dari Health Line, risiko obesitas ini berkurang hingga 15-30 persen dibandingkan bayi yang lebih banyak mendapatkan susu formula. Dalam satu bulan menyusui, akan mengurangi setidaknya 4 persen risiko obesitas di masa depan.
banner consideration promotion bg blue
Selain itu, bayi yang disusui biasanya akan memiliki bakteri bermanfaat lebih banyak. Tak hanya itu, bayi yang mendapatkan ASI eksklusif akan memiliki kadar leptin yang lebih tinggi. Dikutip dari Health Line, Leptin sendiri adalah hormon utama dalam tubuh yang mengatur nafsu makan dan penyimpanan lemak.

4. Bagi ibu, menyusui bisa membantu pemulihan rahim setelah persalinan

Saat janin masih di dalam kandungan, rahim seorang ibu akan ikut membesar sesuai dengan perkembangan janin. Namun, setelah bayi lahir, ukuran rahim ibu tidak bisa langsung kembali seperti semula secara instan. Butuh proses yang dinamakan involusi.
Proses involusi ini membutuhkan hormon yang dinamakan oksitosin. Dikutip dari Healh Line, oksitosin akan membantu mengurangi pendarahan setelah melahirkan. Sementara itu, menyusui dianggap mampu membantu tubuh dalam menghasilkan hormon oksitosin ini.

5. Menyusui dipercaya sebagai alat kontrasepsi alami

Kepercayaan yang berkembang di masyarakat adalah masa menyusui bisa menjadi KB alami bagi pasangan yang ingin menunda anak setelah proses kelahiran sebelumnya. Dikutip dari Hello Sehat, menyusui memang bisa menunda masa menstruasi dan berguna bagi ibu yang ingin menunda kehamilan. Proses ini disebut metode amonere laktasi.
Periode menstruasi yang biasanya tertunda di masa menyusui dikarenakan di masa ini hormon estrogen berkurang. Sementara masa ovulasi terjadi ketika kadar estrogen dalam tubuh meningkat.
Namun penting dijadikan catatan, tidak semua wanita mengalami menstruasi yang tertunda selama masa menyusui. Sehingga menyusui tak selalu bisa dijadikan patokan sebagai KB alami untuk menunda kehamilan. Sebab kondisi tubuh setiap orang berbeda.
banner decision halal bebas pengawet kategori mie bg lime green
Itulah beberapa manfaat menyusui yang selama ini banyak direkomendasikan ahli. Tak hanya bagi bayi, menyusui juga bermanfaat bagi ibu.
Privacy Notice

Ikuti media sosial kami