5 Cara Bangun Rasa Percaya Diri Pada Anak, Moms Bisa Lakukan Sejak Mereka Dini

Membangun rasa percaya diri si kecil sejak dini akan membawa banyak dampak baik bagi perkembangannya secara mental dan emosional. Dengan rasa percaya diri yang mereka punya sejak dini, mereka akan lebih yakin pada kemampuannya sehingga jadi lebih berani, kreatif, dan optimis.

Nah, masalahnya membangun rasa percaya diri ini bukanlah hal yang mudah dan sebentar. Rasa percaya diri pada si kecil juga tidak serta merta tumbuh sendiri melainkan sebuah proses bertahap. Orang tua harus sadar kalau membangunnya butuh tahapan-tahapan kecil dan tidak bisa langsung sekaligus.

Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan orang tua untuk menumbuhkan kepercayaan diri pada anak. Moms, kira-kira paling sering melakukan yang mana nih di antara cara-cara berikut?

Anak yang sudah dibiasakan untuk menentukan pilihannya sendiri sejak dini akan merasa lebih percaya diri dengan keputusan yang ia ambil. Biarkan mereka menentukan hal-hal sederhana yang berkaitan dengan hidupnya seperti  saat memilih mainan apa yang akan ia bawa untuk menemaninya bepergian atau minta ia menunjuk baju apa yang akan digunakan setelah mandi. 

Seiring pertumbuhannya, orang tua bisa mulai membebaskan anak untuk mengambil keputusan yang lebih besar seperti memutuskan les apa yang akan diambil. Dengan membebaskan anak untuk memilih, anak-anak akan belajar untuk bertanggung jawab pada pilihannya.  

Ya, kadang orang tua ingin segala hal yang memudahkan untuk anak-anaknya tapi… jika Moms ingin melihat mereka tumbuh dengan rasa percaya diri biarkan mereka mencoba hal-hal baru meski kelihatan tidak mudah bagi mereka. Dukung mereka saat memutuskan melakukan hal-hal baru sesederhana saat si kecil berlatih mengikat tali sepatunya sendiri.

Menurut Robert Brooks, penulis buku Raising Resilient Children, penting bagi anak untuk berani mencoba hal yang baru dan mengambil risiko. Saat anak mengalami kekalahan, biarkan ia merasakan rasa sedih dan kecewa namun jangan biarkan terlalu larut. Cara ini dapat melatih anak untuk menghadapi kegagalan dan mengambil pelajaran dari apa yang sudah ia lewati sendiri.

Anak-anak hingga orang dewasa, siapa yang tak suka pujian? Kita semua suka pujian. Anak-anak senang mendengar pujian dari orang tua, tapi hati-hati untuk tidak membiasakan memuji mereka secara berlebihan. Pujian yang berlebihan berisiko membuat anak enggan mengevaluasi diri. Misal, saat menang lomba melukis, alih-alih memuji dengan kalimat “Selamat sayang, lukisanmu paling bagus sedunia,” lebih baik Moms memujinya dengan “Selamat sayang, ibu bangga kamu juara. Ini bukti kalau rajin latihan bikin lukisanmu jadi semakin baik.”

Mereka akan merasa senang ketika berhasil melakukan sesuatu untuk diri sendiri maupun orang lain. Moms bisa memberinya tugas rutin seperti merapikan mainan sendiri atau melipat selimut setelah bangun tidur. Bisa juga sesekali ajak mereka untuk membantu mengerjakan pekerjaan rumah lain seperti menyapu kamar atau mencuci piring. 

Ini penting untuk membentuk anak menjadi mandiri dan merasa lebih yakin dengan kemampuan dirinya. Biasanya, mereka akan senang ketika tenaganya dibutuhkan dan ia dapat menolong orang lain dengan kemampuannya. Jadi, jangan ragu minta bantuan si kecil yaa untuk hal-hal yang dia memang sudah mampu lakukan.

Tiap-tiap anak itu unik dan punya kegemarannya masing-masing. Moms nggak perlu panik atau membanding-bandingkan mereka jikapun si kecil punya hobi atau kegemaran berbeda dengan anak kebanyakan. Sepanjang itu positif, beri mereka dukungan untuk mengembangkan diri dan tanamkan kepercayaan pada diri mereka kalau apapun yang diusahakan dengan tekun akan membuat mereka jadi yang terbaik. Dengan demikian mereka akan punya rasa percaya diri yang kuat!